Pemancar dan
penerima FM
Siaran
FM stereo di Indonesia sudah cukup luas diselenggarakan, bahkan hingga ke
kota-kota kecil di seluruh pelosok tanah air. Sayangnya, siaran ini belum
dimanfaatkan secara maksimal karena masih ada fasilitas yang tidak
dimanfaatkan, yakni fasilitas pengiriman teledata. Di negara-negara
maju, fasilitas ini sudah sejak lama dimanfaatkan untuk mengirimkan data-data
teks secara digital. Data/informasi yang dikirimkan bisa dari berbagai jenis,
mulai dari informasi teks lagu yang sedang diputar saat itu, pengumuman, cuaca,
iklan bioskop, hingga ke pasar uang dan informasi-informasi yang berubah dengan
cepat lainnya. Karakteristik sistem teledata ini persis sama dengan
sistem teletext yang sekarang sudah lazim digunakan oleh sistem
televisi. Karena dikirim dengan sistem broadcast FM stereo dan diterima
dengan penerima FM stereo khusus (yang memiliki pemayar) maka informasi teledata
ini sangat praktis dan berguna bagi pelanggan yang mobilitasnya tinggi. Seorang
pebisnis misalnya, bisa memonitor pergerakan harga saham dari menit ke menit
hanya dengan mengantongi pesawat penerima saku yang dilengkapi dengan teledata.
Hal inilah yang membedakannya dari sistem teletext televisi, yang
(hampir) tidak memiliki mobilitas sama sekali karena untuk menerima siarannya
harus menggunakan layar televisi. Pesawat televisi yang portable saat
ini belum bisa digunakan dengan maksimal akibat lemahnya sinyal dari pemancar
dan terlebih lagi karena sangat boros energi. Batere pesawat televisi mini yang
beredar di pasar saat ini, hanya sanggup bertahan selama 2-3 jam saja. Dengan
demikian, sistem teledata dengan radio akan lebih unggul dalam banyak
hal dibanding dengan sistem teletext televisi.
Studi
ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana sistem teledata bisa
diwujudkan (dengan menggunakan komponen yang tersedia di pasaran) dan
kemungkinan aplikasinya di Indonesia. Karena karakteristiknya yang khas, maka
pada makalah ini sistem teledata dengan radio disebut juga dengan sistem
radiotext.
Pemancar dan
penerima FM
Siaran
FM stereo di Indonesia sudah cukup luas diselenggarakan, bahkan hingga ke
kota-kota kecil di seluruh pelosok tanah air. Sayangnya, siaran ini belum
dimanfaatkan secara maksimal karena masih ada fasilitas yang tidak
dimanfaatkan, yakni fasilitas pengiriman teledata. Di negara-negara
maju, fasilitas ini sudah sejak lama dimanfaatkan untuk mengirimkan data-data
teks secara digital. Data/informasi yang dikirimkan bisa dari berbagai jenis,
mulai dari informasi teks lagu yang sedang diputar saat itu, pengumuman, cuaca,
iklan bioskop, hingga ke pasar uang dan informasi-informasi yang berubah dengan
cepat lainnya. Karakteristik sistem teledata ini persis sama dengan
sistem teletext yang sekarang sudah lazim digunakan oleh sistem
televisi. Karena dikirim dengan sistem broadcast FM stereo dan diterima
dengan penerima FM stereo khusus (yang memiliki pemayar) maka informasi teledata
ini sangat praktis dan berguna bagi pelanggan yang mobilitasnya tinggi. Seorang
pebisnis misalnya, bisa memonitor pergerakan harga saham dari menit ke menit
hanya dengan mengantongi pesawat penerima saku yang dilengkapi dengan teledata.
Hal inilah yang membedakannya dari sistem teletext televisi, yang
(hampir) tidak memiliki mobilitas sama sekali karena untuk menerima siarannya
harus menggunakan layar televisi. Pesawat televisi yang portable saat
ini belum bisa digunakan dengan maksimal akibat lemahnya sinyal dari pemancar
dan terlebih lagi karena sangat boros energi. Batere pesawat televisi mini yang
beredar di pasar saat ini, hanya sanggup bertahan selama 2-3 jam saja. Dengan
demikian, sistem teledata dengan radio akan lebih unggul dalam banyak
hal dibanding dengan sistem teletext televisi.
Studi
ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana sistem teledata bisa
diwujudkan (dengan menggunakan komponen yang tersedia di pasaran) dan
kemungkinan aplikasinya di Indonesia. Karena karakteristiknya yang khas, maka
pada makalah ini sistem teledata dengan radio disebut juga dengan sistem
radiotext.
0 komentar:
Posting Komentar